Profil Kantor
- Sejarah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai unit pelaksana teknis (UPT), di lingkungan Depkes RI melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai amanat Permenkes RI No. 356/Menkes/VI/2008. Tugas dan fungsi tersebut antara lain melakukan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit berpotensi wabah, surveillance epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan terbatas, Pengawasan Omkaba, pengamanan penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme unsur biologi, kimia, radiasi di wilayah kerja baik pelabuhan Laut, Bandara dan Pos Lintas Batas (PLB).
Berdasarkan tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 2348/MENKES/PER/XI/2011. didirikanlah pada akhir tahun 1978. Dasar didirikannya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe ini adalah karena mulai beroperasinya pelabuhan milik PT. Arun NLG. Sejak diresmikan pada tanggal 19 September 1978, PT Arun NLG tersebut langsung aktif beroperasi. Banyak kapal yang keluar masuk pelabuhan tersebut baik dari dalam maupun luar negeri. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe ini diharapkan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam melakukan cegah tangkal penyakit di pintu Negara melalui pelabuhan tersebut dengan baik.
Saat baru didirikan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe masih memerlukan bantuan dari dinas kesehatan kabupaten Aceh Utara, terutama dari segi sumber daya manusianya. Terdapat beberapa pegawai dinas kesehatan Kabupaten Aceh Utara saat itu yang dimutasikan untuk membantu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe dalam menjalankan tugasnya. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe yang pertama kali menjabat adalah Bapak dr. Zainal Abidin yang juga merupakan dokter pada dinas kesehatan Kabupaten Aceh Utara.
Seiring dengan perkembangannya, kini Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe telah memiliki gedung sendiri di kawasan pertanahan PT. Pelindo yang beralamat di jalan Pelabuhan Lama No. 1a Kelurahan Kampung Jawa Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe yang dikepalai oleh Bapak dr. Rahmat Suryadi,MPH.
- Tujuan dan Sasaran
- Tujuan
- Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah untuk mengetahui gambaran, informasi dan data terkini Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe tahun 2017.
- Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui gambaran, informasi dan data Pengendalian Resiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
- Untuk mengetahui gambaran, informasi dan data Karantina dan Surveilens Epidemiologi
- Untuk mengetahui gambaran tentang ketatausahaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe
Masyarakat pelabuhan yang terdiri dari :
- ABK
- Penumpang kapal
- TKBM
- Penjamah Makanan
- Agen kapal/pemilik kapal
- Karyawan/pegawai instansi terkait
- Data Umum Wilayah
Kota Lhokseumawe adalah sebuah kota di provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini berada persis di tengah-tengah jalur timur Sumatera. Berada di antara Banda Aceh dan Medan, sehingga kota ini merupakan jalur vital distribusi dan perdagangan di Aceh.
Secara etimologi Lhokseumawe berasal dari kata Lhok dan Seumawe. Dalam Bahasa Aceh, Lhok dapat berarti dalam, teluk, palung laut, dan Seumawe bermaksud air yang berputar-putar atau pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan sekitarnya. Keberadaan kawasan ini tidak lepas dari kemunculan Kerajaan Samudera Pasai sekitar abad ke-13, kemudian kawasan ini menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524.
Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi kota berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001 dengan luas wilayah 181,06 km2 dengan batas-batas wilayah:
Utara : Selat Malaka
Selatan : Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara
Barat : Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara
Timur : Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara
Wilayah ini memiliki 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Blang Mangat. Ibukota Lhokseumawe sendiri berada di Kecamatan Banda Sakti, dimana kegiatan perdagangan sangat menonjol di daerah ini. Sedangkan kegiatan industri menonjol pada Kecamatan Muara Dua. Kecamatan Blang Mangat menyimpan potensi pertanian dan sumber daya alam.
Kota Lhokseumawe sebagai wilayah kepulauan merupakan daerah rawan bencana alam, terutama banjir dan gempa bumi. Selain itu juga terjadi berbagai factor resiko dan kedaduratan masalah kesehatan. Penyakit yang paling sering muncul adalah DBD dan malaria.
Pembangunan kesehatan di wilayah pelabuhan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan kesehatan secara Nasional, dimana Indonesia telah berkomitmen dan mengambil bagian secara Internasional dalam MISI Global meningkatkan dan mengembangkan pembangunan kesehatan secara global diberbagai Negara sebagai mana yang diamanatkan Internasional Health Regulation (IHR) tahun 2005. Indonesia merupakan salah satu pusat episentrum dunia yang memungkinkan terjadi SARS, Avian Influenza, HFMD, dan H1N1 A New. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe memiliki lima Wilayah kerja yang tersebar di dua belas kabupaten kota, yaitu Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya. Kelima wilayah kerja tersebut adalah :
- Wilker Bandara Malikussaleh, Jl. Bandara Malikussaleh Desa Pintu Makmur Kec. Muara Batu, kabupaten Aceh Utara
- Wilker Pelabuhan Kuala Sigli, Jl. Pasi Rawa Desa Pasi Peukan Baro Kec. Kota Sigli, kabupaten Pidie
- Wilker Pelabuhan Kuala Idi, Jl. Petua Husen No. 28 Kuala Idi, kabupaten Aceh Timur
- Wilker Pelabuhan Kuala Langsa, Jl. Pelabuhan Kuala Langsa KM.3 Desa Sungai Pauh Kec. Langsa Barat, Kota Langsa
- Wilker Bandara Rembele, Jl. Pante Raya Simpang Tiga Redelong Kec. Wih Pisan, kabupaten Bener Meriah
Berikut merupakan jarak tempuh Kantor Induk ke wilayah kerja yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 1 Jarak Tempuh Kantor Induk Ke Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Kelas III Lhokseumawe
No. | Wilayah Kerja | Jarak |
1 | Bandara Malikussaleh | 28,4 km |
2 | Bandara Rembele | 143,8 km |
3 | Pelabuhan Kuala Idi | 95,1 km |
4 | Pelabuhan Kuala Langsa | 164,3 km |
5 | Pelabuhan Kuala Sigli | 164,3 km |
Sumber : Google maps
- Visi dan Misi
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 visi dan misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan, yaitu :
- Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
- Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hu
- Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
- Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
- Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
- Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
- Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
- Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
- Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
- Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
- Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
- Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
- Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
- Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
- Melakukan revolusi karakter bangsa.
- Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi social lndonesia.
Visi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah “Masyarakat pelabuhan sehat yang mandiri dan berkeadilan di Pintu Masuk Negara”.
Sedangkan misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Lhokseumawe adalah:
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di Pelabuhan dan Bandara
- Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan Pelabuhan dan Bandara
- Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di Pelabuhan dan Bandara
- Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.